Seoul – Kementerian Keamanan Korea Selatan pada Kamis menyatakan pihaknya telah lama memutuskan untuk melarang pelatihan disiplin fisik pada kamp pelatihan pasca kematian seseorang wajib militer angkatan darat baru-baru ini pasca pertemuan disipliner yang mana melelahkan.
Latihan disiplin biasanya diberikan pada saat tentara melakukan pelanggaran kecil terhadap peraturan atau perintah komandannya.
Siklus lalu, individu tentara meninggal bola dua hari setelahnya pingsan selama pertemuan lari kemudian melakukan push-up dengan perlengkapan tempur lengkap di kamp pelatihan di Wilayah Inje, 126 kilometer timur laut Seoul.
Sebuah penghadapan yang dipimpin Wakil Menteri Keamanan Kim Seon-ho pada Kamis, pejabat senior pertahanan juga militer memutuskan untuk melarang sesi disipliner bagi anggota pasukan dalam kamp pelatihan sebagai tindakan lanjut menghadapi insiden bulan tak lama kemudian tersebut, menurut kementerian.
Sebagai upaya meningkatkan keamanan kamp pelatihan, Angkatan Darat juga memutuskan untuk mengadakan sesi pelatihan granat selama tiga minggu, bukanlah dua minggu seperti sekarang, untuk membantu tentara yang dimaksud dilatih lebih banyak menyadari senjata peledak.
Langkah yang disebutkan diambil pasca salah seseorang kadet meninggal bulan kemudian akibat ledakan granat ketika pertemuan latihan pada kamp pelatihan Sejong, 113 km selatan Seoul.
Semua pria Korea Selatan yang tersebut berbadan baik diharuskan menjalani wajib militer setidaknya selama 18 bulan dalam negara yang digunakan terus-menerus menghadapi ancaman keamanan dari Korea Utara tersebut.
Sumber: Yonhap-OANA
Artikel ini disadur dari Kemhan Korsel larang disipliner fisik bagi anggota wajib militer
