Internasional

6 Poin Debat Panas Utama Biden vs Trump, Ada Isu Palestina

122
×

6 Poin Debat Panas Utama Biden vs Trump, Ada Isu Palestina

Share this article
6 Poin Debat Panas Utama Biden vs Trump, Ada Isu Palestina

Jakarta

Terjadi perdebatan antara Joe Biden kemudian Donald Trump pada debat calon presiden Amerika Serikat (AS). Beberapa hal dibahas di debat yang disebutkan diantaranya tentang Palestina.

Dilansir AFP, Hari Jumat (28/6/2024), debat capres Amerika Serikat hari ini akan diselenggarakan dalam kantor pusat CNN yang digunakan berada ke Atlanta. Debat dimulai pukul 21.00 waktu setempat atau pukul 09.00 waktu Nusantara bagian barat.

Trump juga Biden sudah menyetujui beberapa orang aturan pada debat capres AS. Salah satunya bukan ada penonton dalam studio hingga mikrofon akan dimatikan saat waktu bicara individu kandidat selesai.

Debat bertemakan kebijakan luar negeri, imigran, aborsi, pajak, dan juga ekonomi.

Berikut poin-poin perdebatan antara Biden dan juga Trump:

ADVERTISEMENT

1. Trump Sebut Negeri Paman Sam Tak Lagi Dihormati

Soal ekonomi, Biden mendapat kesempatan pertama berbicara. Biden mengemukakan ia mewarisi kehancuran ekonomi dari rezim sebelumnya. Presiden Amerika Serikat sebelum Biden tentu belaka Donald Trump.

“Apa yang mana harus dijalankan ketika ini adalah berupaya untuk memulihkan semuanya kembali seperti semula,” kata Biden.

Trump menyimpulkan Amerika Serikat pada waktu ini tidak ada lagi terlihat sebagai negara adidaya. Amerika Serikat sekarang sudah ada turun seperti negara berkembang.

“Kami bukan lagi dihormati sebagai sebuah negara, mereka tidaklah menghormati kepemimpinan kami,” kata Trump tentang kepresidenan Biden.

“Kami seperti negara dunia ketiga.”

“Di seluruh dunia, kita tiada lagi dihormati sebagai sebuah negara. Mereka tidaklah menghormati kepemimpinan kita. Mereka tidak ada lagi menghormati Amerika Serikat.”

2. Trump ditanya mengenai Palestina

Moderator Dana Bash dari CNN bertanya terhadap Trump, “Apakah Anda mengupayakan pembentukan negara Palestina merdeka untuk mengupayakan perdamaian dalam kawasan ini?”

“Saya harus melihatnya,” jawab Trump, sebelum beralih ke pembicaraan tentang kesepakatan perdagangan dengan negara-negara Eropa.

Sebagaimana diketahui, Jalur Wilayah Gaza ke Palestina pada waktu ini berubah menjadi sorotan bumi akibat agresi Israel. tanah Israel adalah Zionis yang mana didukung oleh AS.

Trump belum merinci bagaimana pendekatannya terhadap pertempuran jikalau terpilih kembali juga bagaimana kebijakannya akan berbeda dari kebijakan Biden. Dia hanya sekali memberikan komentar yang mana bukan jelas sambil mengoreksi Biden dan juga berargumentasi bahwa serangan 7 Oktober tak akan terjadi apabila ia bermetamorfosis menjadi presiden.

Trump juga melontarkan beberapa komentar masyarakat yang digunakan kritis terhadap Netanyahu. Dia mengomentari perdana menteri lalu badan intelijen negara Israel sebab tak siap menghadapi serangan itu. Dalam sebuah wawancara pada bulan April, ia mengutarakan bahwa negeri Israel penting “menyelesaikan apa yang digunakan merek mulai” serta “menyelesaikannya dengan cepat,” sambil terus berargumentasi bahwa negara Israel “kalah pada konflik humas” sebab visual yang mana mengundurkan diri dari dari Gaza.

3. Trump Sebut Biden Lembek Sikapi Perang Ukraina-Rusia

Isu pertempuran tanah Ukraina versus Rusia menjadi salah satu topik yang digunakan dibahas di debat calon presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump mencela sikap Joe Biden yang digunakan dinilai sebagai pemimpin lemah di merespons persoalan tersebut.

“Ini adalah konflik yang digunakan seharusnya tak pernah dimulai apabila kita punya pemimpin pada pertempuran ini,” kata Trump dilansir AFP, hari terakhir pekan (28/6/2024).

Trump kemudian mencela kebijakan dunia usaha Biden ke peperangan Rusia-Ukraina. Dia menyoroti gelontoran dana besar Amerika terhadap Ukraina.

“Dia sekarang memberi $200 miliar atau lebih tinggi terhadap Ukraina, ia memberi $200 miliar. Itu uang yang sangat besar. Saya rasa tak akan pernah ada pernah seperti itu,” kata Trump.

ADVERTISEMENT

4. Biden Sebut Trump Penjahat

Joe Biden menyindir rivalnya Donald Trump pada panggung debat capres Amerika Serikat (AS). Biden mengumumkan Trump sebagai ‘penjahat’ pada panggung debat capres.

“Satu-satunya pendatang yang digunakan berada di panggung ini merupakan penjahat yang digunakan dihukum adalah pria yang tersebut sedang saya lihat sekarang,” ujar Biden untuk Trump dilansir CNN, Hari Jumat (28/6/2024).

Dilansir AFP, BBC kemudian CNN, Trump berubah menjadi mantan Presiden Amerika Serikat pertama yang mana dinyatakan bersalah di tindakan hukum pidana. Dalam sidang yang tersebut diselenggarakan di dalam Pengadilan New York, Kamis (30/5/2024), juri menjawab ‘Ya’ ketika ditanya apakah mereka memutuskan Trump bersalah menghadapi 34 dakwaan.

Trump dinyatakan bersalah menghadapi per individu dari 34 dakwaan memalsukan catatan industri untuk menyembunyikan pembayaran yang digunakan ditujukan membungkam bintang porno Stormy Daniels. Trump, yang hampir pasti akan mengajukan banding, tidak ada dengan segera bereaksi menghadapi pernyataan majelis juri.

Simak selengkapnya ke halaman selanjutnya.

5. Biden Serang Personal Trump

Joe Biden selaku capres petahana mengemukakan hal yang tersebut personal masalah Donald Trump, yakni perihal skandal Trump dengan bintang porno.

“Dan pikirkan semua hukuman perdata yang mana Anda hadapi. Berapa miliaran dolar yang harus Anda tanggung sebagai hukuman perdata dikarenakan menganiaya orang wanita pada depan umum? Untuk melakukan bermacam macam hal? Berhubungan seks dengan bintang porno dalam waktu malam hari – ketika istri Anda sedang hamil?” kata Biden di dalam panggung debat, dilansir CNN, Hari Jumat (28/6/2024).

CNN mengumumkan ini sebagai ‘serangan personal’ dari Biden dalam panggung debat. Biden menyampaikan Trump sebagai ‘alley cat’ atau ‘kucing gang’.

6 Trump Sebut Biden Seperti Orang Palestina

Biden menguraikan kembali upaya pemerintahannya di menggerakkan gencatan senjata pada Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Dia membanggakan proposal gencatan senjata yang mana mencakup pembebasan sandera yang ditukar dengan pembebasan tahanan Palestina dalam Israel, yang mana juga mengatur “gencatan senjata berkelanjutan dengan persyaratan tambahan”. Proposal itu diberitahukan Biden pada akhir Mei lalu.

Biden mengkaji kelompok Hamas sudah menghalangi tercapainya kesepakatan gencatan senjata tersebut.

“Satu-satunya yang tersebut ingin konflik terus berlanjut adalah Hamas. Kami masih berupaya keras agar merek menerimanya,” ucap Biden seperti dilansir CNN.

Namun Trump kemudian membantah argumen Biden tersebut. “Israel-lah satu-satunya. Dan Anda harus membiarkan merek serta membiarkan merekan menyelesaikan pekerjaan mereka. Dia tak ingin melakukannya,” ucap Trump.

“Dia menjadi seperti khalayak Palestina, tapi hei, jangan menyukainya sebab ia warga Palestina yang dimaksud sangat buruk. Dia pendatang yang mana lemah,” cetus Trump merujuk pada Biden pada argumennya.

Biden merespons Trump dengan mengumumkan komentar capres Partai Republik itu sebagai “kebodohan”.

“Saya tidaklah pernah mendengar kebodohan sejumlah ini,” ucapnya.

Artikel ini disadur dari 6 Poin Debat Panas Perdana Biden vs Trump, Ada Isu Palestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *