Internasional

Dewan EU bahas pimipinan masa depan, tanah Ukraina

67
×

Dewan EU bahas pimipinan masa depan, tanah Ukraina

Share this article
Dewan EU bahas pimipinan masa depan, tanah tanah Ukraina

Jenewa – Dewan Uni Eropa (EU) memulai perjumpaan puncak pada Kamis (27/6) untuk memutuskan sosok-sosok yang akan mengisi jabatan penting dalam blok tersebut. 

Mereka juga akan juga melakukan penandatanganan perjanjian keamanan dengan Ukraina.

Awal Menteri Irlandia Simon Harris mengutarakan mirip sekali tidaklah ada keraguan siapa yang dimaksud akan berubah menjadi kepala Komisi Eropa berikutnya.

Harris mengemukakan "ada konsensus yang dimaksud jelas" bahwa ketua Komisi Eropa pada waktu ini, Ursula von der Leyen, akan masih menjabat.

Sementaran itu, Utama Menteri Hongaria Viktor Orban mengecam kesepakatan yang dimaksud dicapai oleh Partai Rakyat Eropa (EPP) mengenai jabatan-jabatan pimpinan di EU sebagai sesuatu yang digunakan “memalukan”.

Orban mengatakan negaranya bukan dapat memperkuat kesepakatan itu.

“Pemilih Eropa sudah pernah tertipu. EPP membentuk koalisi kebohongan dengan sayap kiri kemudian liberal,” sebutnya melalui media sosial X.

KTT dua hari yang dimaksud diadakan pasca para warga negara-negara Eropa pada 6-9 Juni memberikan pernyataan untuk menentukan komposisi Parlemen Eropa. Partai-partai sayap kanan mengungguli lebih tinggi berbagai kursi, namun tidak ada mendapatkan kendali.

Agenda KTT yang disebutkan antara lain mencakup bantuan militer ke Ukraina, visi mandat lima tahun ke depan, situasi pada Timur Tengah, migrasi, pertahanan serta keamanan, dan juga posisi-posisi penting dalam blok tersebut.

"Kami akan melakukan penandatanganan tiga perjanjian keamanan, salah satunya satu perjanjian dengan EU secara keseluruhan,” kata Presiden negeri Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui media sosial X.

Perjanjian tersebut, menurut Zelenskyy, untuk pertama kalinya akan meningkatkan kekuatan komitmen seluruh 27 negara anggota EU untuk memberikan dukungan luas terhadap Ukraina, terlepas dari pembaharuan kelembagaan internal apa pun.

Dalam pidato pembukaannya, presiden negeri Ukraina itu menggarisbawahi bahwa setiap negara Eropa yang dimaksud menganut nilai-nilai Eropa yang digunakan serupa harus berubah menjadi bagian dari keluarga Eropa.

“Hal ini berlaku untuk Ukraina, ini berlaku untuk Moldova, juga untuk masyarakat Balkan, Georgia – saya yakin momen Georgia akan tiba,” ucapnya.

Mengatakan Kyiv siap untuk mengambil "semua langkah yang dimaksud diperlukan," ia berharap langkah selanjutnya tidaklah tertunda.

Dia juga menyerukan penguatan sanksi terhadap Rusia, kemudian menekankan bahwa tekanan yang digunakan ada pada waktu ini terhadap Kota Moskow tidaklah cukup.

Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel mengatakan Ukraina melakukan sejumlah reformasi mendasar. Menurutnya, negeri Ukraina bukan hanya saja memperjuangkan kebebasan juga masa depannya, namun juga untuk nilai-nilai lalu prinsip-prinsip bersama. 
 

Narasumber : Anadolu

 

Ukraina, krisis pengungsi terbesar di Eropa abad ini

 

Artikel ini disadur dari Dewan EU bahas pimipinan masa depan, Ukraina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *