Jakarta (ANTARA) – Volvo sudah ada meluncurkan mobil SUV listrik EX30 beberapa waktu lalu, namun, mobil yang dimaksud kemungkinan terlambat sampai dalam Amerika Serikat sebab aturan tarif impor mobil listrik dari China.
Volvo, dilaporkan laman Car and Driver, Kamis (27/6), bukan secara gamblang mengatakan tarif impor berhadapan dengan keterlambatan EX30 di AS, namun, menyatakan "perubahan pada lanskap otomotif global". Volvo EX30 dibuat di China, mobil yang digunakan akan dipasarkan di Negeri Paman Sam berasal dari pabrik dalam Zhangjiakou.
Volvo berupaya mempercepat produksi dalam pabrik Ghent, Belgia, untuk mengatasi keterlambatan pengiriman EX30 ke AS. Mobil rilisan terbaru itu diperkirakan baru mampu tiba di dalam Negeri Paman Sam tahun depan.
Baca juga: SUV listrik Volvo pabrikan China diluncurkan, nilai tukar mulai Rp443 juta
Baca juga: Volvo ungkap EX30 pada Juli nanti
Korporasi dengan syarat Swedia yang dimaksud belum bisa saja memberikan jadwal pasti kapan pada 2025 mobil yang disebutkan akan tiba dalam AS. Pelanggan yang tersebut sudah ada memesan EX30 diberikan opsi mobil lain sampai kendaraan yang dimaksud tiba.
Belum jelas juga apakah mobil yang disebutkan akan dijual mulai tarif 36.245 dolar Negeri Paman Sam seperti yang digunakan dia umumkan sebelumnya. Saat itu, Volvo mengemukakan tarif yang dimaksud telah diantaranya tarif 25 persen yang tersebut dikenakan pemerintah Negeri Paman Sam terhadap mobil listrik impor dari China.
otoritas Negeri Paman Sam baru-baru ini meninggal tarif kendaraan listrik impor dari China berubah menjadi 100 persen, sementara tarif akumulator lithium yang tersebut menggunakan material dari China bermetamorfosis menjadi 25 persen.
Baca juga: Volvo produksi EV ke Belgia untuk hindari kebijakan anti-subsidi UE
Baca juga: SUV listrik Volvo pabrikan China diluncurkan, biaya mulai Rp443 juta
Baca juga: Volvo EX40 baru dilego dengan tarif mulai sekitar Rp922 juta
Artikel ini disadur dari Volvo EX30 telat tiba di AS karena tarif impor
