Teknologi

Mikroplastik, Partikel Tak Kasat Mata yang tersebut Mengancam Manusia lalu Binatang

65
×

Mikroplastik, Partikel Tak Kasat Mata yang tersebut Mengancam Manusia lalu Binatang

Share this article

Jakarta – Di sedang keindahan lautan biru yang tersebut membentang luas, tersembunyi sebuah ancaman yang dimaksud nyaris tak terlihat oleh mata telanjang, yakni mikroplastik. Partikel plastik kecil ini, dengan ukuran kurang dari lima milimeter, sudah pernah bermetamorfosis menjadi hambatan global yang dimaksud semakin mengkhawatirkan.

Dilansir dari laman National Geographic, mikroplastik hadir pada dua bentuk utama. Pertama, mikroplastik primer yang tersebut sengaja diproduksi untuk beragam keperluan komersial, seperti kosmetik atau serat mikro pada tekstil. Kedua, mikroplastik sekunder yang tersebut terbentuk dari hancurnya barang-barang plastik yang digunakan lebih besar besar akibat paparan lingkungan, seperti sinar matahari kemudian ombak laut.

Banyak penelitian telah dilakukan menyebutkan bahwa diperkenalkan mikroplastik ke lingkungan mengakibatkan dampak yang mana mengkhawatirkan. Berbeda dengan komponen organik, plastik membutuhkan waktu beratus-ratus hingga ribuan tahun untuk terurai. Selama periode yang dimaksud panjang ini, mikroplastik terus mencemari pantai kemudian lautan. 

Selain itu, mikroplastik telah dilakukan memasuki rantai makanan laut. Dari plankton mikroskopis hingga paus raksasa, organisme laut tanpa sadar mengonsumsi partikel-partikel plastik ini. Tidak cuma itu, mikroplastik juga telah lama ditemukan pada makanan laut yang digunakan kita konsumsi serta bahkan di air minum kita sehari-hari.

Dilansir dari laman clientearth.org, sifat mikroplastik yang sangat persisten menciptakan partikel-partikel ini nyaris mustahil untuk dihilangkan setelahnya mencemari lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat sangat merugikan organisme yang dimaksud bersentuhan dengannya, mulai dari menghurangi asupan makanan hingga menyebabkan keracunan kemudian kematian.

Mikroplastik sendiri sudah pernah ditemukan pada hampir semua tempat yang dimaksud diteliti para ilmuwan. Mulai dari puncak gunung hingga dasar laut. Bahkan udara yang digunakan kita hirup serta air yang dimaksud kita minum pun tak luput. Partikel-partikel ini telah dilakukan terungkap di tubuh manusia, menyebabkan perasaan khawatir kritis tentang dampaknya terhadap kebugaran kita.

Mikroplastik juga berperan sebagai vektor bagi kontaminan berbahaya. Mereka cenderung mengangkat kemudian mengakibatkan bahan-bahan beracun pada sepanjang rantai makanan, memiliki kemungkinan memunculkan konsekuensi kritis bagi kebugaran manusia dan juga biosfer secara keseluruhan.

Kehadiran mikroplastik dalam lingkungan menghadirkan dampak yang dimaksud berjauhan lebih lanjut kritis daripada sekadar mengotori pemandangan. Beberapa dampak utama yang dimaksud telah terjadi diidentifikasi oleh para peneliti meliputi:

1. Persistensi yang mana Mengkhawatirkan

Salah satu karakteristik paling mengganggu dari mikroplastik adalah persistensinya yang luar biasa. Partikel-partikel ini sangat tahan terhadap degradasi alami, yang mana berarti mereka itu dapat bertahan pada lingkungan selama banyak hingga ribuan tahun. Sekali terlepas ke alam, mikroplastik praktis mustahil untuk dihilangkan sepenuhnya.

2. Ancaman terhadap Kehidupan Laut: 

Organisme laut, mulai dari plankton mikroskopis hingga paus raksasa, kerap kali salah mengira mikroplastik sebagai makanan. Konsumsi mikroplastik ini dapat menyebabkan penyumbatan saluran pencernaan, mengempiskan nafsu makan, juga bahkan kelaparan pada hewan-hewan ini. Selain itu, substansi kimia yang mana terkandung di mikroplastik dapat meracuni organisme yang memakannya.

3. Kontaminasi Rantai Makanan:

Mikroplastik tiada hanya sekali mempengaruhi organisme yang dimaksud secara langsung mengonsumsinya, tetapi juga dapat berpindah melalui rantai makanan. Ketika ikan kecil yang digunakan mengandung mikroplastik dimakan oleh ikan yang tersebut lebih besar besar, dan juga kemudian ikan besar itu dikonsumsi oleh manusia, mikroplastik serta substansi kimia berbahaya yang dimaksud terkait dengannya dapat terakumulasi pada setiap tingkat rantai makanan.

4. Penyerapan lalu Penyebaran Kontaminan: 

Mikroplastik memiliki kemampuan untuk mengakomodasi unsur kimia berbahaya dari lingkungan sekitarnya, seperti pestisida kemudian logam berat. Ketika mikroplastik yang terkontaminasi ini tertelan oleh organisme, bahan-bahan berbahaya yang disebutkan dapat terlepas kemudian diserap oleh tubuh, menyebabkan berubah-ubah efek toksik.

5. Pengaruh pada Aspek Kesehatan Manusia:

Meskipun penelitian tentang dampak mikroplastik terhadap keseimbangan manusia masih pada tahap awal, beberapa studi sudah menunjukkan peluang risiko yang mengkhawatirkan. Inhalasi mikroplastik melalui udara dapat menyebabkan hambatan pernapasan, sementara konsumsi melalui makanan dan juga air minum berisiko mengganggu sistem pencernaan juga endokrin.

6. Gangguan Ekosistem:

Akumulasi mikroplastik di lingkungan dapat mengubah karakteristik fisik habitat alami. Misalnya, pada pantai, konsentrasi mikroplastik yang dimaksud membesar dapat mengubah sifat-sifat fisik pasir, yang digunakan pada gilirannya dapat mempengaruhi organisme yang mana bergantung pada keadaan pasir tertentu untuk bertahan hidup atau mengalami perkembangan biak.

Pilihan editor : Sebut Sungai Lokal Mirip Tempat Sampah, Ecoton Minta Solusi dari World Water Forum

Artikel ini disadur dari Mikroplastik, Partikel Tak Kasat Mata yang Mengancam Manusia dan Hewan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *