Jakarta – Kualitas udara di Jakarta, Hari Jumat 5 Juli 2024 pagi, seperti dilansir Antara, pada kategori tidak ada baik untuk kelompok sensitif sehingga diimbau untuk mengelak aktivitas luar ruangan. Soal ini dilansir Antara,
Berdasarkan data platform pemantau kualitas udara Organisasi Pemantau Kualitas Udara pada pukul 06.30 WIB, Ukuran Mutu Udara Bebas (AQI) di dalam DKI Jakarta berada dalam bilangan 144, dengan bilangan partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 di dalam hitungan konsentrasi polutan 53 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi yang disebutkan setara 10.6 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Aspek Kesehatan Global (WHO). Skala Standard Udara Bebas ini menimbulkan DKI Jakarta menduduki kota dengan kualitas udara kelima terburuk di dunia.
Kota Medan menduduki peringkat kota dengan kualitas udara terburuk peringkat keempat. Sehingga Nusantara menyumbang dua dari lima kota teratas dengan kualitas udara terburuk pada dunia.
Peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk globus adalah Kinshasa (Kongo) di dalam bilangan bulat 179, Lahore (Pakistan) pada peringkat kedua dengan indeks 172 serta Beijing (Cina) dengan indeks 170 pada peringkat ketiga.
Degan kualitas udara Ibukota seperti hari ini, platform pemantau udara Organisasi Pemantau Kualitas Udara merekomendasikan penduduk untuk menghurangi aktivitas pada luar ruangan, menghentikan jendela untuk menyavoid udara luar yang digunakan kotor juga menyalakan penyaring udara. Grup sensitif disarankan mengenakan masker ketika dalam luar ruangan.
Artikel ini disadur dari Kualitas Udara Jakarta Jumat Pagi di Kategori Tidak Sehat