Jakarta –
Sepuluh warga sipil negara Ukraina dibebaskan oleh Rusia. Penanganan tindakan hukum itu dimediasi oleh Vatikan.
Dilansir AFP, Hari Sabtu (29/6/2024), satu puluh warga sipil tanah Ukraina yang tersebut ditawan pada Rusia dibebaskan pada kesepakatan yang dimaksud dimediasi oleh Vatikan, kata Presiden tanah Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat.
“Kami berhasil memulangkan satu puluh pendatang lagi dari tahanan Rusia,” kata Zelensky pada sebuah unggahan pada Telegram, sambil membagikan daftar orang-orang yang mana dibebaskan, salah satunya dua pendeta kemudian manusia politisi Tatar Krimea.
Sebelumnya, Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus kembali bicara masalah peperangan Rusia-Ukraina. Paus menekankan negara yang tersebut paling kuat yakni yang dimaksud memikirkan rakyatnya juga punya keberanian untuk mengibarkan bendera putih.
Hal itu disampaikan Paus ketika ditanya oleh lembaga penyiaran masyarakat RTS tentang perdebatan di dalam negeri Ukraina mengenai apakah akan menyerah pada invasi Rusia. Dikutip AFP, Mingguan (10/3/2024), Paus menyinggung perihal bendera putih serta negosiasi.
“Saya percaya bahwa yang mana terkuat adalah merek yang dimaksud meninjau situasi, memikirkan rakyatnya, serta mempunyai keberanian untuk mengibarkan bendera putih serta bernegosiasi,” kata Paus Fransiskus pada wawancara.
Vatikan mengatakan wawancara itu diwujudkan pada awal Februari. Paus menganggap negosiasi merupakan langkah berani ketika sudah ada dikalahkan.
“Kata bernegosiasi adalah kata yang mana berani. Ketika Anda mengawasi bahwa Anda dikalahkan, bahwa segala sesuatunya tiada berjalan baik, maka milikilah keberanian untuk bernegosiasi,” katanya.
(aik/aik)
Artikel ini disadur dari Zelensky: Rusia Bebaskan 10 Warga Sipil Ukraina