Teknologi

Kesan Janggal Pemecatan Prof Bus, Guru Besar Unair Lain Duga Ada Alasan Tersembunyi

65
×

Kesan Janggal Pemecatan Prof Bus, Guru Besar Unair Lain Duga Ada Alasan Tersembunyi

Share this article

Surabaya – Salah satu Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga (Unair), Profesor Abdul Hafid Bajamal, turut menganggap pemecatan dekan dalam lembaganya janggal. Tempat dekan itu sebelumnya harus dilepas oleh Profesor Budi Santoso yang mana akrab disapa sebagai Prof Bus.

“Ada hal-hal lain yang menengarai pemecatan Prof Bus, tapi tak tercatat penyebabnya. Ini adalah kesalahan besar,” ucap Hafid untuk Tempo, Sabtu, 6 Juli 2024.

Menurut Hafid, kesan janggal itu dirasakan beberapa Guru Besar lain di Fakultas Kesehatan (FK) Unair. Pemecatan dekan biasanya disebabkan kesalahan fatal, seperti pelanggaran asusila, kode etik, atau tindakan pidana. Pemecatan Prof Bus bahkan tidak ada didahului dengan surat peringatan.

Perbuatan Prof Bus, kata Hafid, sejauh ini hanya sekali terdiri dari pandangan akademis tentang kebijakan pemerintah. Prof Bus sebelumnya menyatakan bukan setuju mengenai kebijakan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, yang digunakan akan mendatangkan dokter asing ke Indonesia.

“Apa pengaruh hukumnya? Apakah langkah menteri akan terhambat gara-gara pernyataan itu? Prof Bus juga belum menjelaskan detail masalah dokter asing apa yang dimaksud?” tutur Hafid. Dia juga mengumumkan pemecatan sepihak adalah bentuk kekacauan universitas.

Kejanggalann ini memunculkan dugaan mengenai adanya pendorong lain ke balik pemecatan Prof Bus. Alasan itu belum diungkapkan Rektor Unair, Profesor Mohammad Nasih, secara ditulis untuk jajarannya.

Sivitas akademika FK Unair juga sempat merespons pemecatan Prof Bus lewat aksi ‘Save Prof Bus’ pada 4 Juli lalu. Guru Besar FK sekaligus Rektor Unair 2001-2006, Puruhito, memaparkan forumnya ingin mengetahui alasan pemecatan tersebut.

“Apakah Prof Bus bicaranya salah pada mata pemerintah? Ya kita bicara kan tergantung khalayak yang tersebut menerima. Kalau di mata saya tidak,” tutur dia.

Rektor Unair, Profesor Nasih, menolak berkomentar masalah pencopotan Prof Bus pada waktu ditanyai wartawan usai salat jumat ke Masjid Ulul Azmi Kampus C Unair, pada 5 Juli 2024.  Nasih pun enggan menceritakan perihal kronologis pemberhentian Prof Bus. “Nggak ada komentar dulu,” tandas dia.

Artikel ini disadur dari Kesan Janggal Pemecatan Prof Bus, Guru Besar Unair Lain Duga Ada Alasan Tersembunyi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *