Jakarta – Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi di Semarang membantah pernyataan Guru Besar Bidang kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Zainal Muttaqin, mengenai tawaran untuk kembali bertugas sebagai dokter spesialis bedah saraf. Koordinator Hukum, Humas, Organisasi, kemudian Pemasaran RSUP dr Kariadi, Vivi Vira Viridianti, mengungkapkan institusinya juga tidak ada pernah menawarkan kondisi untuk tidaklah menyalahkan Kementerian Aspek Kesehatan (Kemenkes) sebagai ganti lowongan tersebut.
“Klaim beliau (Zainal) sangat tak mendasar dan juga menjurus pada fitnah,” ucap Vivi pada pernyataan ditulis yang dimaksud dikirimkan terhadap Tempo, Sabtu, 6 Juli 2024.
Zainal sebelumnya mengaku diberhentikan dari sikap dokter spesialis bedah saraf RSUP dr Kariadi, sejak 5 April 2023. Dia sebelumnya berstatus dokter mitra yang tersebut kontraknya ditingkatkan setiap tiga tahun. Kontrak terakhir Zainal diteken pada 16 Maret 2021.
Profesor berusia 65 tahun itu menduga dirinya dicopot oleh manajemen dikarenakan kerap mencela kebijakan Kemenkes, misalnya perihal anggaran kesehatan, data genetik, juga izin praktik dokter asing. Zainal sempat dipanggil oleh direksi rumah sakit yang disebutkan pada 27 Maret 2023; kemudian oleh Komite Etik RSUP dr Kariadi pada 1 April 2023; bahkan oleh perwakilan Direktorat Jenderal Layanan Kesejahteraan Kemenkes yang datang ke Semarang, beberapa hari setelahnya.
Masih berubah jadi pendidik dokter junior, Zainal juga mengaku sempat ditawari untuk kembali mengambil lowongan tersebut. Namun tawaran itu beliau tolak. “Karena disertai dengan persyaratan tak boleh kritik Kemenkes, segera saya tolak,” katanya pada Jumat, 5 Juli lalu.
Klaim Zainal mengenai tawaran baru itu dibantah oleh manajemen RSUP dr Kariadi. Vivi menegaskan keinginan dokter bedah saraf untuk pelayanan, pendidikan, dan juga penelitian dalam RS Kariadi ketika ini sudah ada terpenuhi dengan baik. Dari analisa beban kerja, beliau mengklaim komitmen rumah sakit ihwal standar layanan medis dan juga lembaga pendidikan masih terjaga.
“RS Kariadi belum ada rencana untuk membuka prospek menerima dokter bedah saraf baru,” tutur Vivi.
Meski begitu, ia mengatakan manajemen terus memantau keperluan tenaga medis, lalu siap mengambil langkah tertentu jikalau diperlukan di dalam masa depan. Sampai ketika itu, belum ada membuka lowongan dokter bedah saraf baru di RSUP dr Kariadi.
Artikel ini disadur dari RSUP Dr Kariadi Bantah Tawarkan Posisi Dokter dengan Syarat Khusus pada Guru Besar FK Undip