Jakarta (ANTARA) – Pemberi layanan jual beli mobil bekas Handy Autos sejak Lebaran tahun ini menghadapi penurunan permintaan mobil bekas.
"Tidak ada sih (peningkatan), yang ada justru penurunan. Dari mulai Idul Fitri dan juga Idul Adha, kita mengalami penurunan proses jual," kata pemilik Handy Autos Yudha Panggih kepada ANTARA dalam bursa mobil bekas Blok M Square, Jakarta, Kamis (27/6).
Handy Autos, yang dimaksud tambahan sejumlah memasarkan kendaraan premium, menghadapi penurunan pemasaran mobil bekas sekitar 15 persen sejak Lebaran.
Sarana perdagangan milik perusahaan yang biasanya dapat jual 25 mobil bekas per bulan sekarang semata-mata sanggup jual kurang dari 20 kendaraan bekas pada sebulan.
Baca juga: Alasan konsumen pilih kendaraan listrik bekas
Baca juga: Pembeli kendaraan bekas juga mesti minta garansi
Yudha mengatakan, penurunan permintaan mobil bekas kemungkinan muncul oleh sebab itu warga umumnya sedang memprioritaskan pengaplikasian dana untuk keperluan keperluan institusi belajar anak, ibadah, atau bisnis.
"Mungkin itu berbarengan dengan kesempatan pelunasan biaya untuk ibadah haji, anak sekolah, masuk kuliah, hingga keperluan usaha ya, serta itu juga berdampak ke bursa mobil bekas," katanya.
Dia juga mengemukakan bahwa ketika ini malah sejumlah warga yang digunakan melego kendaraan mereka itu ke penjual kendaraan bekas.
"Justru ketika ini banyak rakyat yang digunakan berjualan kendaraan dia dibandingkan kita mengedarkan unit yang digunakan kita miliki," katanya.
Baca juga: Caroline.id targetkan pemasaran 3.600 lebih banyak mobil bekas selama 2024
Baca juga: Mirae Asset prediksi bidang otomotif akan membaik ke kuartal IV-2024
Artikel ini disadur dari Penjual mobil bekas hadapi penurunan permintaan sejak Lebaran