Teknologi

BRIN Awal Ekskavasi Arkeologi Sejarah juga Maritim di Portal Bumiayu serta Bongal

431
×

BRIN Awal Ekskavasi Arkeologi Sejarah juga Maritim di Portal Bumiayu serta Bongal

Share this article

Jakarta – Badan Studi juga Inovasi Nasional (BRIN) melakukan inisiasi ekskavasi arkeologi peninggalan nenek moyang pada web Bumiayu, Wilayah Brebes, Jawa Tengah kemudian laman Bongal, Daerah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

“Ekskavasi akan fokus setidaknya direncanakan pada dua lokasi, yakni ke Bumiayu, Jawa Tengah untuk arkeologi sejarah dan juga prasejarah, juga pada Bongal, Sumatera Utara untuk ekskavasi arkeologi maritim,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko sebagaimana diambil Antara, Jumat, 5 Juli 2024.

Selain untuk preservasi warisan nenek moyang, ia menyatakan ekskavasi ini untuk mengedukasi, membentuk, dan juga menciptakan generasi muda arkeolog-arkeolog Indonesia. Dalam jangka panjang, kata dia, hal ini juga bertujuan mengembangkan jurusan arkeologi dalam bervariasi perguruan tinggi pada Indonesia, sebab jurusan yang disebutkan ketika ini semata-mata dimiliki enam kampus di Indonesia.

Ia mengkaji kekayaan peninggalan Negara Indonesia suatu bukti autentik kekayaan budaya Nusantara, bahkan dunia. “Karena, Indonesi (adalah) bagian dari dunia. Bukan untuk meninjau ke belakang, tapi sejarah, peradaban, itu berubah menjadi bagian dari pembelajaran kita untuk menata masa depan (yang) tambahan baik,” ujarnya.

Ia menjelaskan BRIN bertanggung jawab berhadapan dengan eksplorasi serta ekskavasi peninggalan sejarah juga prasejarah Indonesia, akibat Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, lalu Teknologi (Kemendikbudristek) bertanggung jawab setelahnya suatu penemuan dinyatakan mempunyai nilai kebudayaan strategis.

Ia mengemukakan hal yang tersebut terbaru, BRIN berkolaborasi dengan Griffith University kemudian Southern Cross University, Australia berhasil menemukan lukisan gua atau gambar cadas tertua ke Indonesia, yang mana setidaknya berusia 51.200 tahun.

Ia mengharapkan temuan itu dapat bermetamorfosis menjadi inspirasi anak muda untuk berubah menjadi arkeolog Indonesia pada masa yang mana akan datang. “Itulah yang digunakan akan menjadi inspirasi serta motivasi generasi muda kita, kemudian itulah yang menghasilkan mereka itu akan merasa, ‘Oh, saya pemukim Indonesia’. Itu yang harus dikerjakan secara saintifik,” kata Laksana Tri Handoko.

Pilihan Edittor: Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin

Artikel ini disadur dari BRIN Inisiasi Ekskavasi Arkeologi Sejarah dan Maritim di Situs Bumiayu dan Bongal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *