DKI Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp. mengutarakan pada Kamis (27/6) bahwa produksi globalnya untuk bulan Mei turun 4,1 persen dari tahun sebelumnya berubah menjadi 812.191 unit kendaraan.
Laman Kyodo, Kamis (27/6) melaporkan, bilangan yang disebutkan menandai penurunan bulan keempat berturut-turut dikarenakan produsen mobil ini terus bergulat dengan persaingan yang dimaksud ketat ke China.
Produksinya dalam luar Jepun turun 7,0 persen berubah jadi 556.877 mobil dikarenakan produksi ke China anjlok 21,7 persen, buntut konflik nilai yang digunakan sedang berlangsung dengan merek lokal di bursa mobil terbesar dalam bola tersebut.
Baca juga: Produksi global Toyota turun pada Mei imbas persaingan ketat di dalam China
Baca juga: Toyota catat rekor produksi juga jualan pada periode April-September
Produksi Toyota pada Eropa juga mencatat penurunan 5,3 persen sebab hari kerja yang dimaksud tambahan sedikit pada Prancis, sementara produksi ke Amerika Utara naik tipis 0,8 persen, kata Toyota.
Di Jepang, produksi bertambah 2,8 persen menjadi 255.314 unit meskipun ada penghentian produksi Prius yang diberlakukan sejak April. Meski produksi tumbuh, transaksi jual beli di Negeri Sakura turun 12,7 persen berubah jadi 102.071 mobil.
Penjualan global naik tipis 0,3 persen menjadi 840.681 kendaraan, terangkat oleh rekor pemasaran di dalam luar Negeri Sakura untuk bulan Mei yang dimaksud mencapai 738.610 unit, naik 2,4 persen.
Prestasi yang dimaksud kuat di Amerika Utara kemudian Eropa, didukung oleh perdagangan yang digunakan kuat dari model-model seperti Land Cruiser serta Yaris Cross, menutupi kemerosotan di China, menurut produsen mobil ini.
Baca juga: Toyota lanjutkan produksi di Jepun usai insiden ledakan ke pemasok
Baca juga: Operasi semua pabrik Toyota ke Negeri Sakura dihentikan usai kegagalan sistem
Baca juga: Keuntungan Toyota naik dua kali lipat ketika produksi pulih
Artikel ini disadur dari Produksi global Toyota turun karena perang harga di China