Jakarta – Dunia Pers sosial X, yang mana dulu dikenal sebagai Twitter, meluncurkan layanan live streaming atau siaran secara langsung mirip dengan Instagram dan juga TikTok. Ihwal hadirnya layanan ini disambut baik oleh pecinta X, namun kebijakan perusahaan yang dimaksud mengenakan biaya supaya dapat menikmati live streaming ke media sosial itu berubah menjadi kabar buruk untuk sebagian pengguna.
Padahal di dalam sistem kompetitornya, seperti Instagram, TikTok, Facebook, YouTube juga Twitch, untuk menikmati layanan live streaming tidak ada diperlukan langganan atau berbayar. Dikutip dari PhoneArena, Kamis, 27 Juni 2024, langganan premium pada media sosial X mulai dibanderol dengan biaya US$ 8 hingga US$ 16 per bulan, atau Rupiah 131 ribu hingga 262 ribu.
Selain untuk live streaming, pengguna premium ke X juga disuguhi layanan penunjang seperti layanan mengedit postingan, tweet lebih besar panjang serta feed yang dimaksud bebas iklan. Langkah X yang digunakan memanjakan pengguna premiumnya itu dianggap sebagai bentuk kegiatan bisnis supaya media ini mendapatkan pemasukan lain, selain iklan produk.
Meskipun belum dirilis secara rakyat dan juga masih tahap pengujian, Elon Musk selaku pemilik media sosial itu membeberkan bahwa fasilitas live streaming ini akan diperkenalkan untuk semua pengguna di dalam skala global. Harapannya sebagai strategi X pada melebarkan sayap bisnisnya, dengan tawaran untuk menghilangkan iklan bagi pelanggan premium juga fitur-fitur penunjang lainnya.
Hingga pada saat ini belum jelas kapan layanan live streaming pada X akan meluncur secara final ke seluruh pengguna. Namun, dengan adanya kebijakan hanya sekali pengguna premium yang dimaksud sanggup memakai ciri ini, sukses memunculkan narasi kontra bagi kalangan tertentu, juga menganggap ada atau tidaknya fasilitas ini tak akan mengubah apapun dalam media sosial X.
Artikel ini disadur dari X Menjadi Media Sosial Pertama Berbayar untuk Live Streaming, Berapa Harga Premiumnya?