Surabaya – Tim basket putri Negara Indonesia harus mengakui kekuatan Thailand di partai final cabang olahraga bola basket 5X5 dengan kekalahan 56-73 lalu hanya sekali bisa saja meraih medali perak pada kompetisi ASEAN University Games (AUG) 2024 di GOR Basket Universitas Negeri Surabaya, Hari Jumat sore.
Anak asuh Wellyanto Pribadi itu pada awal-awal menit kuarter pertama dengan hasil tertinggal 5-0 dari lawannya Thailand.
Mendekati menit keenam, Thailand makin mengungguli Ayu dan juga kawan-kawan dengan menjadi pemimpin 10-0.
Usaha Negara Indonesia untuk memperkecil ketertinggalannya berhasil diraih oleh Clarita yang digunakan sekaligus membuka kran poin Indonesi dengan tembakan tiga angkanya.
Namun, anak asuh Sittipong Premprapan itu masih tampil mendominasi di laga yang berlangsung dalam GOR Basket Unesa.
Hasilnya kuarter pertama berhasil diamankan oleh grup dengan syarat Negeri Gajah Putih yang disebutkan dengan skor 27-14.
Satu menit pertama pada kuarter kedua, Indonesi mencoba menyerang Thailand. Sang kapten, Ayu, berhasil memberi perlawanan dengan lay up yang tersebut memunculkan dua poin disusul oleh Adelaide dengan tembakan tiga poinnya.
Namun, Kanokwan juga kawan-kawan masih dapat mengatasi permainan Indonesia melalui lay up-lay up yang terarah sehingga masih menjadi pemimpin poin pada pertandingan tersebut.
Dua menit sebelum berakhirnya kuarter kedua Indonesia terus mencoba memperkecil skor, hasilnya yang dimaksud sejak awal tertinggal hingga 15 poin menjadi 38-28.
Namun perniagaan membalikkan keadaan gagal dijalankan oleh Nusantara kemudian menghentikan kuarter kedua dengan skor 43-30.
Pada kuarter ketiga, Indonesia juga belum mampu mengatasi pasukan yang dimaksud berjuluk Negeri Seribu Pagoda itu, terpaksa menyerah dengan skor 58-43.
Memasuki kuarter keempat, Indonesia sedikit memberikan perlawanan terbukti pada waktu Thailand menambah 15 poin, anak asuh Wellyanto Pribadi itu dapat hampir menyamai dengan 14 poin. Namun bisnis yang dimaksud gagal dan juga skor akhir berubah menjadi 73-56.
Sementara itu, instruktur grup bola basket putri Wellyanto Pribadi ketika ditemui wartawan setelahnya pertandingan mengutarakan unsur fisik menjadi penentu laga yang dimaksud berlangsung tegang itu.
"Semangatnya bagus, tapi fisiknya yang hancur. Mungkin juga masih tegang dan juga tidak ada terbiasa permainan yang digunakan mengandalkan body contact seperti tadi," katanya.
Wellyanto berharap hasil pertandingan dan juga evaluasi grup bisa jadi dijadikan pedoman untuk pertandingan-pertandingan berikutnya.
"Thailand berani melakukan body contact, lalu anak-anak justru cenderung menghindarinya itu yang tersebut kemungkinan besar menjadikan permainan Nusantara turun," katanya.
Bahkan, lanjutnya, permainan Thailand yang mengandalkan body contact tidak ditunjukkan ketika laga penyisihan.
"Saya tidak ada tahu, kemungkinan besar strateginya berubah juga permainan hari ini tak seperti ketika penghadapan pertama kemarin, namun ini juga tidaklah mampu dijadikan patokan," ujarnya.
Namun, dirinya masih menyakini bahwa ke depan bola basket putri Negara Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain.
"Kalau lihat permainan anak-anak masih sanggup namun memang benar harus ada evaluasi," tuturnya.
Artikel ini disadur dari Tim basket putri Indonesia raih medali perak di AUG 2024
Post Views: 376