Ekonomi

Papua Barat alami naiknya harga tahunan 3,73 persen pada Juni 2024

49
×

Papua Barat alami naiknya harga tahunan 3,73 persen pada Juni 2024

Share this article
Papua Barat alami naiknya nilai tahunan 3,73 persen pada Juni 2024

47 OPD lingkup pemerintah provinsi, PKK provinsi dan juga Papua Youth Creative Hub (PYCH) terlibat segera penggarapan kebun ketahanan pangan

Manokwari – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Provinsi Papua Barat mengalami kenaikan harga tahunan pada Juni 2024 sebesar 3,73 persen (year on year/yoy) lebih lanjut rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mana tercatat 4,56 persen (yoy).

Kepala BPS Papua Barat Merry pada waktu konferensi pers pada Manokwari, Senin, memaparkan kenaikan indeks biaya dari tiga kelompok pengeluaran memberikan pengaruh signifikan terhadap naiknya harga tahunan provinsi setempat.

Adapun tiga kelompok pengeluaran yang mana dimaksud yaitu kelompok makanan dan juga minuman dengan kenaikan indeks nilai tukar mencapai 2,56 persen (yoy), kelompok transportasi 0,65 persen (yoy), serta kelompok restoran 0,20 persen (yoy).

"Inflasi tahunan periode Juni 2024 tambahan rendah dari bulan sebelumnya kemudian bulan yang dimaksud identik tahun 2023," ucap Merry.

Menurut ia terdapat lima komoditas utama yang digunakan memberikan andil terbesar melawan kondisi kenaikan harga tahunan Papua Barat pada Juni 2024, yaitu beras, tarif angkutan udara, ikan tuna, bawang putih, kemudian tomat.

Selain itu, BPS juga mencatatkan data ada lima komoditas yang tersebut justru mengalami penurunan indeks biaya selama periode Juni 2024 meliputi cabai rawit, cumi-cumi, tempe, cabai merah, dan juga ikan asap.

"Komoditas beras berikan andil naiknya harga tahunan 1,01 persen, tarif angkutan udara, ikan tuna, kemudian bawang putih per individu 0,25 persen, lalu tomat 0,17 persen," ujar Merry.

Secara bulanan (month to month/mtm), kata Merry, Provinsi Papua Barat justru mengalami deflasi sebesar 0,27 persen pada Juni 2024 dibandingkan periode Mei 2024 (inflasi 1,35 persen) yang dimaksud dipengaruhi penurunan indeks harga jual dari tiga kelompok pengeluaran.

Ketiga kelompok pengeluaran yang tersebut menyumbang deflasi bulanan yaitu kelompok makanan serta minuman (-0,99 persen), kelompok pakaian dan juga alas kaki (-0,17 persen), juga kelompok kesehatan (-0,04 persen).

"Komoditas penyumbang deflasi bulanan terdiri dari cabai rawit, ikan tuna, ikan kembung, tarif angkutan udara, juga sayur bayam," ucap Merry.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat Yacob Fonataba mengatakan, pemerintah provinsi pada waktu ini mulai mengoptimalkan penggarapan kebun ketahanan pangan yang tersebut terletak di Kampung Susweni, Daerah Manokwari, sebagai upaya menekan laju inflasi.

Kebun itu dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya komoditas tumbuhan pangan sesuai Instruksi Pemuka Papua Barat Nomor 500.1.1/1040/GPB/2024 menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo pada waktu rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi.

"47 OPD lingkup pemerintah provinsi, PKK provinsi dan juga Papua Youth Creative Hub (PYCH) terlibat secara langsung penggarapan kebun ketahanan pangan," ujar Yacob.

Dia menjelaskan bahwa setiap OPD bertanggung jawab melakukan pembersihan lahan (21-28 Juni 2024) kemudian dilanjutkan dengan penyiapan bibit yang mana ditanam (29 Juni-11 Juli 2024), lalu pencanangan penyetoran secara serentak (12 Juli 2024).

Total luas keseluruhan kebun percontohan ketahanan pangan yang dimaksud mencapai 43 hektare dengan pembagian tanggung jawab pengelolaan untuk setiap OPD, Tim PKK provinsi, kemudian PYCH tambahan kurang 40×25 meter persegi.

 

Artikel ini disadur dari Papua Barat alami inflasi tahunan 3,73 persen pada Juni 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *