Entertainment

Presiden sebut persoalan hak cipta seniman jadi “PR” besar

107
×

Presiden sebut persoalan hak cipta seniman jadi “PR” besar

Share this article
Presiden sebut persoalan hak cipta seniman jadi “PR” besar

Ibukota Indonesia – Presiden Joko Widodo mengumumkan persoalan hak cipta bagi para seniman berubah menjadi "pekerjaan rumah" besar yang mana harus diselesaikan.

Hal yang disebutkan disampaikan Jokowi di arahannya pada acara Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event, dalam Jakarta, Senin.

“Kita masih punya PR (pekerjaan rumah) besar juga, pasca ini (kemudahan perizinan) rampung, PR kita juga bagaimana agar hak cipta itu bisa jadi berdampak pada para seniman, pencipta lagu juga lain-lainnya,” kata Presiden.

Dia menekankan karya-karya seniman yang mana digunakan pada sebuah acara, harus dipastikan dapat dirasakan dampaknya oleh para seniman itu sendiri.

“Kalau event-nya banyak tapi dampaknya tidak ada ke pencipta lagu, ke artisnya, ini juga tiada akan berdampak baik untuk para seniman kita,” kata dia.

Pada acara Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event itu Presiden mengapresiasi peluncuran Online Single Submission (OSS) yang mana merupakan sistem perizinan terintegrasi, yang memudahkan pada mendapatkan perizinan.

Presiden pun berharap digitalisasi perizinan yang diresmikan bukanlah belaka terdiri dari website layanan saja, melainkan betul-betul memberikan kemudahan pengurusan perizinan.

Presiden memberikan beberapa contoh kerumitan perizinan yang sempat muncul di penyelenggaraan acara pada Indonesia, seperti ketika penyelenggaraan MotoGP Mandalika hingga konser musik internasional grup musik Coldplay.

Ia juga menyinggung tentang kesediaan musisi Taylor Swift tampil pada Singapura, yang tersebut ditengarai oleh sebab itu kecepatan, kemudahan akses perizinan hingga keamanan ke negara tersebut.

“Kita tahu yang tersebut baru belaka diselenggarakan (konser) Taylor Swift ke Singapura pada Siklus Maret lalu. Diselenggarakan enam hari di dalam Singapura, kemudian Singapura adalah satu-satunya negara ASEAN yang tersebut menyelenggarakan,” kata dia.

Presiden meyakini lebih besar dari separuh penonton konser Taylor Swift di dalam Singapura itu merupakan pendatang Indonesia.  

“Karena penggemar Taylor Swift kalau kita lihat pada Spotify itu, Nusantara itu 2,2 jt orang,” ujarnya. 

Kedatangan penonton Indonesia ke Singapura untuk menyaksikan penampilan Taylor Swift, kata dia, menyebabkan aliran uang dari Nusantara justru masuk ke Singapura. 

Akibatnya Negara Indonesia kehilangan prospek berhadapan dengan aliran uang, tidak ada cuma untuk pembayaran tiket, namun juga aliran uang untuk pembayaran hotel, konsumsi hingga transportasi.

“Kenapa sih setiap saat yang digunakan menyelenggarakan adalah Singapura? Ya lantaran kecepatan di melayani, mendatangkan artis-artis tadi. (Serta) Bantuan pemerintah, baik kemudahan akses, keamanan dan juga lainnya,” ujarnya.

Artikel ini disadur dari Presiden sebut persoalan hak cipta seniman jadi “PR” besar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *