Entertainment

Mengenang Tokoh Sastrawan Indonesia, Abdul Hadi WM dengan Berbagai Prestasinya

123
×

Mengenang Tokoh Sastrawan Indonesia, Abdul Hadi WM dengan Berbagai Prestasinya

Share this article

Jakarta – Kemarin, tepat 78 tahun dari kelahiran sastrawan Indonesia mendiang Abdul Hadi WM. Sastrawan kelahiran yang lahir ke Sumenep, Madura, Jawa Timur pada 24 Juni 1946 ini telah terjadi banyak menghasilkan kembali beragam karya bumi sastra Indonesia.

Pada awal tahun ini, tepatnya 19 Januari 2024, kabar duka untuk bumi sastra Indonesia, sebab Abdul Hadi sudah berpulang ke Yang Maha Kuasa. 

Semasa hidupnya, Abdul Hadi WM. atau dikenal dengan nama lahir Abdul Hadi Wiji Muthari ialah sosok pemikir yang digunakan telah lama berbagai menyumbangkan buah pikirnya yang digunakan semuanya tersusun rapi pada karyanya merupakan buku kajian, antologi puisi, esai mengenai tokoh-tokoh muslim dunia, juga artikel lepas yang mana tersebar dalam majalah Horison, Dewan Sastera (Malaysia), surar-surat kabar nasional, kemudian beberapa karya terjemahan.

Dilansir dari jurnal Repository.uinjkt.ac.id, Abdul Hadi adalah sastrawan kemudian budayawan yang mana dikenal melalui karya-karyanya beraliran sufistik. Penelitian-penelitian terdahulu yang dimaksud diwujudkan oleh Abdul Hadi pada bidang kesusastraan Melayu Nusantara juga pandangannya terhadap Islam prulalisme. Lahir dan juga dibesarkan oleh pribadi ibu bernama RA Sumartiyah yang juga merupakan manusia putri bangsawan dari Keraton Surakarta, sedangkan ayahnya ialah sosok saudagar yang dimaksud bekerja sebagai guru.

Sejak kecil, Abdul Hadi lahir serta dibesarkan dalam keluarga yang mana religius kemudian memiliki pesantren bernama “Pesantren An-Naba”. Sejak kecil, Abdul Hadi sudah ada berkenalan serta akrab dengan bacaan-bacaan berat dari pemikir terkenal, seperti Plato, Socrates, Imam Gozali, Rabindranath Tagore, serta Muhammad Iqbal. Selain itu, Abdul Hadi juga menyukai puisi-puisi karya Chairil Anwar dan juga Amir Hamzah.

Abdul Hadi menempuh institusi belajar dasar lalu sekolah menengah pertamanya (SMP) ke Sumenep. Setelah lulus, Abdul Hadi merantau ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikannya dalam sekolah menengah berhadapan dengan (SMA). Kemudian, pasca lulus SMA, Abdul Hadi melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Ia mendaftar di dalam Universitas Gajah Mada kemudian mengambil jurusan Filologi.

Tidak membutuhkan waktu lama, selang dua tahun yakni pada 1965 hingga 1967, Abdul Hadi berhasil lulus dari kuliah sarjananya juga dibobatkan sebagai sarjana muda. Setelahnya, Abdul Hadi pun melanjutkan pendidikannya untuk dapat meraih penghargaan doktoral. Ia menempuh institusi belajar ke Fakultas Filsafat pada Universitas Gajah Mada pada 1968-1971. Kemudian setelahnya, Abdul Hadi pindah ke Bandung untuk menempuh penididikan pada Univesitas Padjajaran dengan mengambil Jurusan Antropologi Budaya pada 1971-1973.

Sejak kecil, Abdul Hadi telah terjadi menyukai puisi-puisi karya Chairil Anwar. Selama bersekolah di Sumenep pun, kecintaannya akan puisi bukan hilang. Pada mulanya, Abdul Hadi menyukai puisi-puisi karya Chairil Anwar kemudian Amir Hamzah. Sehingga, sejak dahulu Abdul Hadi telah lama condong menyukai puisi sufi disbanding puisi bergenre lain. Secara isi, ia lebih besar menyukai karya Amir Hamzah, tetapi secara kepenulisan ia lebih tinggi menyukai karya Chairil Anwar. Setelah menempuh pendidika di dalam perguruan membesar UGM, Abdul Hadi mendapatkan referensi lain tentang karya sufi, yaitu karya Rumi serta muridnya yaitu Iqbal.

Abdul Hadi terus menempuh pendidikannya ke jenjang yang digunakan tambahan tinggi. Setelah menempuh lembaga pendidikan di dalam Universitas Padjajaran, Abdul Hadi WM melanjutkan institusi belajar pada 1973-1974 ke Lowa City, Amerika Serikat untuk mengikuti International Writing Rencana di dalam University of Lowa. Kemudian, ia pindah ke Hamburg, Jerman untuk memperdalam ilmu filsafat lalu sastra.

Setelah itu, di perjalanan pendidikannya, Abdul Hadi mendapatkan penghargaan Ph. D. dalam Malaysia, tepatnya University Sains Malaya pada Penang.

Sebagai sosok penyair serta sastrawan produktif, Abdul Hadi WM sudah meraih beberapa penghargaan yang dimaksud membanggakan, antara lain.

1.     Pada 1969, Abdul Hadi WM. memperoleh penghargaan Puisi Terbaik II majalah sastra Horison.

2.     Pada 1978, Abdul Hadi memperoleh Hadiah Buku Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta.

3.     Pada 1979, memperoleh Anugerah Seni dari pemerintahan Republik Indonesia

4.     Pada 1985, memperoleh Se Write Award di dalam Bangkok, Thailand

5.     Pada 2003 memperoleh Anugerah Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara)

6.     Pada 2010, memperoleh penghargaan Styalancana Kebudayaan eksekutif Republik Indonesia.

7.     Pada 2011, memperoleh penghargaan dari Universitas Internasional Al-Mustafa, Qum Iran.

8.     Pada 2011, meraih penghargaan tertinggi untuk Kebudayaan (Satya Lencana Kebudayaan) dari Presiden RI.

Tidak hanya saja itu, bervariasi karya puisinya telah lama berbagai diterjemahkan ke pada bahsaa Inggris, Prancis, Belanda, Jepang, Jerman, Cina, Thailan, Arab, Bengali, Urdu, Korea, dan juga Spanyol.

Artikel ini disadur dari Mengenang Tokoh Sastrawan Indonesia, Abdul Hadi WM dengan Berbagai Prestasinya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *