Jakarta –
Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A Purwantono menekankan digitalisasi merupakan aspek penting bagi eksistensi perusahaan, di antaranya Jasa Raharja. Apalagi pada sedang perkembangan teknologi yang tersebut semakin pesat, perusahaan dituntut untuk terus menyesuaikan diri dengan beralih ke sistem digital.
Hal ini ia komunikasikan pada waktu berubah menjadi Keynote Speaker pada acara Minds Konnect Indonesia yang dimaksud bertajuk ‘EIPP: Electronic Invoice Presentment & Payment’. Acara ini diselenggarakan Neocom, perusahaan yang dimaksud bergerak di dalam bidang Teknologi Berita lalu Solusi Bisnis Korporat, di dalam kawasan Kuningan, Ibukota Indonesia Selatan, pada Rabu (26/6).
“Dengan terus berkembangnya teknologi dan juga meningkatnya tuntutan efisiensi, dan juga kecepatan di proses bisnis, digitalisasi menjadi standar baru di beragam manajemen pelayanan modern,” kata Rivan di keterang tertulis, Kamis (27/6/2024).
Rivan mengungkapkan Jasa Raharja sudah pernah menerapkan digitalisasi sejak beberapa tahun kemudian di bermacam aspek pelayanan untuk masyarakat.
“Baik pada kaitan dengan penyerahan santunan orang yang terluka kecelakaan sesudah itu lintas, maupun sinkronisasi data kendaraan bermotor melalui IRSMS Korlantas Polri,” ujarnya.
Selain itu, digitalisasi diterapkan pada pembayaran Iuran Wajib (IW) dari para operator kemudian Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Menurutnya, langkah ini menciptakan langkah-langkah pelayanan berubah menjadi lebih lanjut transparan, efektif, dan juga efisien.
Lebih lanjut, Rivan mengungkapkan digitalisasi bukanlah diterapkan cuma di proses bisnisnya tetapi juga pembayarannya. Salah satu contohnya, bagaimana digitalisasi terasa sangat bermanfaat bagi manusia wajib pajak.
Sebelumnya, wajib pajak harus membayar secara langsung datang ke Kantor Samsat. Namun dengan digitalisasi, wajib pajak bisa saja membayar pajak melalui program yang dimaksud bisa saja diakses hanya sekali dari telepon genggam.
“Tentu lebih tinggi efektif lalu efisien. Di di tempat ini peran kita harus mampu beradaptasi lalu berupaya semaksimal kemungkinan besar memenuhi ekspektasi pelanggan di menghadirkan pelayanan yang mana mudah-mudahan dan juga masih memenuhi aspek keamanannya,” tandasnya.
Ia menambahkan pemerintah juga sedang merancang Sistem eksekutif Berbasis Elektronik (SPBE) yang dimaksud mencakup beraneka pelayanan publik, mulai dari layanan pendidikan, kesehatan, sosial, Kepolisian, Pembayaran Pajak juga layanan komunitas lainnya.
(akn/ega)
Artikel ini disadur dari Ungkap Pentingnya Digitalisasi, Dirut Jasa Raharja: Standar Baru Pelayanan