Entertainment

Review Film Doraemon: Nobita’s Earth Symphony, Ketika Musik Hilang dari Bumi

84
×

Review Film Doraemon: Nobita’s Earth Symphony, Ketika Musik Hilang dari Bumi

Share this article

JakartaDoraemon, salah satu franchise anime paling ikonik dari Jepang, kembali menghadirkan petualangan baru dengan film ke-43 mereka yang digunakan berjudul Doraemon: Nobita’s Earth Symphony. Film ini mengeksplorasi tema musikal yang unik, pada waktu musik berubah menjadi sumber energi vital bagi sebuah planet.

Doraemon merupakan tokoh imajinasi dari Fujiko F. Fujio, manusia maestro pada bumi manga. Namun, untuk edisi kali ini, tokoh Doraemon di film khusus disutradarai oleh Kazuaki Imai lalu diangkat berdasarkan skenario karya Teruko Utsumi.

Premis dan juga Plot Film Doraemon yang dimaksud Ringan 

Doraemon: Nobita’s Earth Symphony memulai ceritanya dengan menghadirkan Bumi tanpa musik. Doraemon serta Nobita, sama-sama dengan teman-teman mereka; Giant, Suneo, lalu Sizuka terlibat di misi untuk melindungi Bumi dari ancaman ras alien Noise yang digunakan ingin menghancurkan planet ini apabila musiknya hilang. Mereka menggunakan alat musik dan juga kemampuan bermusik merekan untuk menghadapi alien Noise dan juga merawat Bumi kekal aman.

Film ini tidaklah semata-mata menghadirkan cerita seru, tetapi juga elemen komedi yang khas dari franchise Doraemon. Dalam durasi 115 menit, penonton disuguhkan dengan lelucon-lelucon mengocok perut, seperti ucapan sumbang terus muncul dari alat musik recorder yang digunakan dimainkan oleh Nobita. Kombinasi antara komedi juga momen-momen musikal pada film ini memberikan pengalaman hiburan yang tersebut menyenangkan bagi penonton segala usia.

Para pengisi kata-kata seperti Wasabi Mizuta (Doraemon), Megumi hara (Nobita), lalu Yumi Kakazu (Shizuka) kembali menghidupkan karakter-karakter ini dengan penuh keceriaan. Namun, yang mencuri perhatian pada film ini adalah Riana Hirano sebagai pengisi ucapan Mikka, alien dari planet Museaca. Ia menggunakan musik sebagai energi. Suara merdunya ketika bersenandung di film ini memberikan nuansa hangat juga menyentuh bagi penonton.

Menyisipkan Musik Klasik serta Tokoh Besarnya

Doraemon: Nobita’s Earth Symphony ini bukanlah sekadar film animasi biasa; Doraemon: Nobita’s Earth Symphony juga menghadirkan tema musikal yang intens, khususnya pada bentuk alunan instrumental dari musik klasik. Pengaplikasian musik klasik yang mana mendunia seperti ‘Für Elise’ karya Beethoven tidak ada semata-mata mengembangkan tema cerita, tetapi juga mengenalkan penonton untuk keindahan musik klasik secara menyenangkan.

Ada pula deretan cameo yang digunakan turut dimunculkan pada film, yakni para maestro musik klasik. Dengan adanya penokohan mereka, tidak semata-mata sebagai sebuah apresiasi untuk karya-karya besar pada musik klasik. Namun juga sebagai medium untuk mengenalkan biografi merekan ke penduduk awam, teristimewa sejak usia dini.

Sejak premiere globalnya pada Maret 2024 ke Jepang, Doraemon: Nobita’s Earth Symphony telah lama meraih kesuksesan besar lalu mendapat sambutan positif di dalam bermacam negara. Film ini tidak ada cuma menghibur dengan cerita yang tersebut lucu lalu menggemaskan, tetapi juga memberikan arahan bahwa planet akan hampa jikalau musik benar-benar hilang atau dihapuskan.

Doraemon: Nobita’s Earth Symphony juga berubah jadi sebuah pengalaman sinematik yang dimaksud menantang bagi penonton dari beraneka kalangan. Dengan menggabungkan cerita yang digunakan menghibur, komedi yang lucu, lalu sentuhan musikal yang indah, film ini berhasil mempertahankan daya tariknya sebagai salah satu karya terbaik dari Doraemon. Bagi penggemar film animasi serta musik klasik, ini adalah salah satu tontonan yang harus masuk di daftar.

Film ini tayang di dalam bioskop Tanah Air mulai 17 Juli 2024. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati petualangan seru Doraemon serta teman-teman di menyelamatkan bola dengan musiknya.

Artikel ini disadur dari Review Film Doraemon: Nobita’s Earth Symphony, Ketika Musik Hilang dari Bumi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *