Bandung – Wangi roti dari panggangan menguar dari rumah-rumah warga di Sentra Roti Gang Babakan Rahayu, Pusat Kota Bandung. Di lingkungan RW 06 Kelurahan Babakan Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler itu, ada puluhan pembuat roti rumahan dengan aneka varian berharga ekonomis. Produksinya setiap hari dimulai dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.
Aneka roti yang digunakan dibuat seperti roti kadet, juga roti tawar seharga Mata Uang Rupiah 5.000 per bungkus. Ada juga misalnya roti bantal, roti isi kacang hijau, juga isi parutan kelapa dengan rasa manis atau disebut roti kopyor yang harganya Mata Uang Rupiah 3.000 per bungkus. Dari pabrik lapangan usaha rumahan itu, siapa pun sanggup datang secara langsung membeli rotinya secara satuan atau di total banyak untuk dijual kembali di dalam warung atau di pasar.
Menurut orang pembuat roti, Sutarno alias Nano, 41 tahun, pada saat ini ada sekitar 30 pembuat roti ke wilayah gang labirin itu. Sepeda motor juga gerobak hilir mudik mengangkut roti. Waktu puncak kesibukannya selepas petang hingga malam. “Roti-roti diangkut ke pinggir jalan depan untuk dibawa pemesan,” katanya, Rabu 17 Juli 2024. Gang Babakan Rahayu berada pada sisi kiri Jalan Kopo, dekat pintu mengundurkan diri dari Terminal Leuwipanjang.
Roti yang tersebut dirintis sejak 1980-an sekarang diproduksi oleh 30-an pabrik di dalam rumah warga Babakan Rahayu Daerah Perkotaan Bandung. (TEMPO/Prima Mulia)
Dirintis sejak 1980-an, sektor roti rumahan itu mengambil bagian terdampak pandemi Covid-19. Jumlah produksi roti turun hingga terjadi pengurangan jumlah total karyawan. Kondisi itu menurut Nano dialami semua pembuat roti pada Gang Babakan Rahayu. Kini mereka itu harus menghadapi persaingan dengan roti-roti baru berkemasan bagus.
Sebagian merupakan roti keluaran pabrik seharga sekitar Rupiah 2.500-3.000 per bungkus dengan masa kedaluarsa hingga tiga bulan. Sementara roti kopyor buatan Nano juga istrinya dengan label Putri Sawargi misalnya, layak dimakan selama kurang dari lima hari. Sejak berproduksi pada Februari 2012, nilai rotinya masih dipertahankan Mata Uang Rupiah 3.000 sampai sekarang. Namun ukurannya pada saat ini diperkecil hingga setengah dibandingkan yang tersebut dulu.
Aneka roti rumahan di dalam Gang Babakan Rahayu itu selain menyebar dari mulut ke mulut, juga dikenalkan lewat media sosial. Beberapa nama roti diantaranya Sawargi, Mekarsari 99, Kurnia, Rahayu. Selain beredar di dalam Bandung lalu sekitarnya, roti merekan menyebar ke wilayah Jawa Barat.
Pilihan editor: Daftar 10 Roti Terbaik pada Bumi versi TasteAtlas
Artikel ini disadur dari Semerbak Wangi Roti Rumahan di Gang Babakan Rahayu Kota Bandung