Jakarta – Perjalanan menciptakan pikiran rileks tapi kadang menyebabkan tubuh lelah juga. Bahkan tak harus melintasi zona waktu, perjalanan yang tersebut menghabiskan waktu beberapa jam pun menyebabkan kantuk. Meski itu adalah hal yang digunakan normal ada beberapa hal yang dimaksud dapat dilaksanakan agar tidak ada kelelahan selama perjalanan.
Dr. Charlene Gamadlo, profesor neurologi dan juga duta rektor pada Universitas Johns Hopkins kelelahan pada waktu perjalanan dapat terbentuk pada setiap orang. “Dari sudut pandang ritme sirkadian, tergantung pada arah perjalanan Anda dan juga berapa berbagai zona waktu yang mana Anda lalui, hal itu tentu dapat menyebabkan Anda merasa lelah,” katanya, seperti dikutipkan dari laman USA Today.
Selain itu, bepergian juga memproduksi seseorang menjalani aktivitas di dalam luar rutinitasnya. Belum lagi stres pada waktu perjalanan, misalnya berjibaku dengan kemacetan menuju bandara atau stasiun, melakukan konfirmasi gate yang tersebut benar di bandara atau menghadapi delay.
“Ada hal-hal yang bukan berhubungan dengan tidur yang dimaksud menambah kegelisahan Anda pada waktu akan terbang, misalnya melakukan konfirmasi penerbangan tidak ada dibatalkan,” kata Gamaldo.
Menurut Gamaldo, ada kebiasan lain yang dimaksud mampu menyebabkan seseorang kelelahan pada waktu perjalanan, yaitu kebiasaan ke kamar mandi. Mungkin tidak ada terpikirkan kalau kebiasaan ini mampu mennyebabkan kelelahan atau hambatan tidur.
“Biasanya naluri Anda mencoba memasuki ritme sirkadian baru ini. Sebab itu usus harus tetap terhidrasi. Sangat penting bagi Anda untuk terus terhidrasi dikarenakan kelelahan juga untuk membantu mobilitas usus Anda,” ujarnya.
Apapun penyebab kelelahan ketika perjalanan ada yang tersebut beberapa hal yang tersebut dapat dilakukan. Hal pertama adalah mengingat pengalaman perjalanan sebelumnya, sehingga bisa saja mempersiapkan diri menghadapi jet lag. Misalnya apabila tubuh cenderung mangalami jet lag, wajib mempersiapkan satu hari untuk setiap jam inovasi waktu.
Begitu juga dengan rutnitas pada waktu bepergian. Kalau memiliki ritme yang digunakan teratur pada waktu berkemas, berangkat ke bandara hingga sampai di gate penerbangan, dapat menyebabkan keseluruhan pengalaman tidaklah terlalu menegangkan sehingga tidaklah bukan terlalu melelahkan.
Gamaldo memberikan tips terkait jet lag, yaitu mempersiapkan jam tubuh dengan menyesuaikan paparan cahaya lalu jadwal aktivitas sebelum bepergian. Dengan begitu dapat membantu menyesuaikan diri dengan lebih lanjut baik sepanjang perjalanan.
“Jika Anda ingin pergi ke dua zona waktu yang dimaksud lalu, Anda ingin mencoba mendapatkan paparan cahaya di dalam pagi hari dua jam lebih besar awal lalu kemudian mematikan paparan cahaya dua jam lebih besar awal juga. Itu sebenarnya cara paling ampuh untuk melakukannya bersamaan dengan aktivitas,” kataya.
Sebelum sampai di dalam tempat tujuan, pikirkan jadwal pada waktu tiba dalam sana untuk mempersiapkan perjalanan itu sendiri. Gamaldo mencontohkan, jikalau akan tiba pada tempat tujuan pagi hari, sebisa kemungkinan besar istirahat atau tidur ke peswat. Kalau tiba mendekat waktu makan malam, sebaiknya tahan diri untuk tidaklah makan dalam pesawat. Sebaliknya makan di malam hari di dalam tempat tujuan lalu beristirahat.
Selain itu, penting untuk memberikan waktu agar tubuh menyesuaikan diri, bahkan pada perjalanan singkat. Kecenderungannya apabila melakukan perjalanan singkat, seseorang akan melakukan penyesuaian lebih tinggi cepat, pada ada banyak yang mana harus dijalankan tubuh.
Gamaldo menambahkan, pada akhirnya, tiada ada jalan pintas untuk melakukan penyesuaian. Waktu, niat, kemudian kesabaran adalah cara terbaik untuk bertarung dengan rasa kantuk pada waktu bepergian.
Pilihan editor: Tips Mendapatkan Tiket Pesawat Penerbangan Internasional Murah Menurut Pakar
Artikel ini disadur dari Penyebab Kelelahan Selama Perjalanan dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli