Ekonomi

Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap Ibukota

55
×

Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap Ibukota

Share this article
Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap Ibukota

Jakarta (ANTARA) – Kemacetan berubah jadi permasalahan besar setelah itu lintas di Ibukota Indonesia sehingga sistem ganjil-genap sesuai plat nomor kendaraan diterapkan.

Kebijakan ganjil-genap diwujudkan untuk mengurai kemacetan dalam jalan-jalan besar Jakarta, khususnya pada jam berangkat dan juga pulang kerja. Selain mengurai kemacetan, salah pertimbangan penerapan sistem itu ialah mengempiskan polusi udara.

Pada sistem ganjil-genap, hanya sekali kendaraan berplat nomor kendaraan yang mana diakhiri bilangan bulat ganjil yang dimaksud boleh melintas dalam jalan tertentu pada tanggal ganjil, misalnya 9. Sebaliknya, pada tanggal genap, misalnya 10, semata-mata kendaraan berplat genap yang tersebut bisa jadi melintas.

Ganjil-genap diberlakukan pada Mulai Pekan hingga hari terakhir pekan selama lima hari kerja. Pengemudi wajib mematuhi peraturan ini dengan mencocokkan plat nomor kendaraan sesuai tanggal melintas.

Waktu pelaksanaan ganjil-genap dibagi berubah menjadi dua sesi, yaitu pertemuan pertama pukul 06.00 hingga 10.00 Waktu Indonesia Barat dan juga pertemuan kedua pukul 16.00 hingga 21.00 WIB.

Meski sistem itu diwujudkan untuk mengurai macet, kebijakan ganjil-genap berubah jadi hambatan bagi pengendara dengan plat kendaraannya tiada sesuai. Mereka harus mencari jalur alternatif untuk mencapai tujuan perjalanan

Berikut ini banyak jalur alternatif yang mana tersedia untuk mengelakkan ganjil-genap pada wilayah Jakarta:

  • Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Suprapto-Jalan Salemba Raya-Jalan Matraman.
  • Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Saharjo-Jalan Casablanca-Jalan KH Mas Mansyur.
  • Jalan RE Martadinata-Jalan DanauSunter Barat-Jalan HBR Motik-Jalan Gunung Sahari.
  • Jalan Kwitang-Jalan Gunung Sahari.
  • Jalan RA Kartini-Jalan Ciputat Raya.
  • Jalan Akses Tol Cikampek-Jalan Sutoyo-Jalan Dewi Sartika (arah utara) atau Jalan Akses Tol Cikampek-Jalan Sutoyo-Jalan Dewi Sartika-Jalan Raya Kalibata-Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Kasablanka (arah barat).
  • Jalan S. Parman-Jalan Tomang Raya-Jalan Suryo Pranoto-Jalan Cideng.
  • Jalan Warung Jati Barat-Jalan Pejaten Raya-Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Saharjo.

Jalur alternatif memberi pengendara pilihan pada mengatur perjalanan, teristimewa sewaktu berangkat kemudian pulang kerja.

Cara alternatif lainnya untuk menjauhi sistem ganjil-genap adalah menggunakan transportasi umum. Saat ini transportasi umum yang tersedia di dalam Ibukota antara lain ialah KRL Commuter Line, bus TransJakarta, MRT lalu LRT.

Artikel ini disadur dari Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *