Jakarta – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini masih akan menguat namun dengan volatilitas yang dimaksud tinggi terhadap dolar AS. Ia memperkirakan rupiah akan menguat di rentang Mata Uang Rupiah 16.080 – 16.140 per dolar AS.
Rully menyebutkan potensi penguatan rupiah itu dipengaruhi oleh unsur eksternal dalam bentuk tren penurunan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) serta penurunan data inflasi. Meski begitu, penguatan nilai tukar rupiah yang disebutkan dibatasi oleh isu urusan politik penembakan calon presiden AS, Donald Trump.
Adapun pada perdagangan pagi hari ini, kurs terhadap dolar Amerika Serikat terpantau melemah mendekati Rapat Dewan Pemimpin wilayah Bank Tanah Air (RDG BI) pada 16-17 Juli 2024. Pada awal perdagangan, rupiah turun 13 poin atau 0,08 persen berubah menjadi Rupiah 16.150 per dolar Negeri Paman Sam dari sebelumnya sebesar Mata Uang Rupiah 16.137 per dolar AS.
“Rencana penurunan suku bunga dari Bank Negara Indonesia yang mana kemungkinan masih menunggu penurunan suku bunga The Fed (bank sentral Amerika Serikat),” kata Rully, Senin, 15 Juli 2024, seperti diambil dari Antara.
Dalam RDG BI sebelumnya pada 19-20 Juni 2024, Bank Negara Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, serta suku bunga Lending Facility sebesar 7 persen.
Prediksi rupiah akan menguat hari ini juga disampaikan oleh Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi. Dalam hitungannya, rupiah diperkirakan menguat di dalam kisaran Rp 16.080 – 16.150 per dolar AS.
Adapun pada perdagangan akhir pekan, mata uang rupiah ditutup menguat 58 poin meskipun sebelumnya sempat menguat 65 point pada level Mata Uang Rupiah 16.136 dari penutupan sebelumnya dalam level Mata Uang Rupiah 16.194 per dolar AS.
Artikel ini disadur dari Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat ke 16.080 per Dolar AS
