Jakarta – Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risyapudin Nursin minta setiap keberangkatan bus dikerjakan pendataan dengan baik guna optimalisasi pemberian informasi jikalau muncul hal yang tersebut tiada diinginkan.
“Dengan adanya manifest yang tersebut terdata dengan baik, kita akan miliki informasi yang mana akurat mengenai penumpang pada waktu muncul kecelakaan bus,” kata Risyapudin pada waktu meninjau Terminal Tipe A Mangkang Semarang pada Semarang, Minggu, 14 Juli 2024.
Risyapudin melakukan peninjauan pada pelayanan ke beberapa Terminal Tipe A, yakni Terminal Tipe A Harjamukti Cirebon; Terminal Tipe A Tegal; Terminal Tipe A Pekalongan; Terminal Tipe A Mangkang Semarang dan juga Terminal Tipe A Tingkir, Salatiga.
Dalam kunjungan dalam beberapa terminal tersebut, Risyapudin menekankan pentingnya optimalisasi manifes keberangkatan terhadap setiap bus.
Dia menyatakan bahwa hal itu harus bermetamorfosis menjadi perhatian oleh sebab itu akan mempermudah langkah-langkah identifikasi orang yang terdampar di kecelakaan bus, sehingga penanganan lalu penyampaian informasi untuk keluarga korban dapat direalisasikan dengan cepat dan juga tepat.
Meski begitu, beliau juga menekankan agar setiap kendaraan dipastikan sudah ada dilakukan ramp check atau kelaikan operasi sebelum melakukan pemberangkatan, guna mengurangi hal-hal yang tersebut tiada diinginkan.
“Kendaraan yang beroperasi harus sesuai ketentuan serta pada keadaan prima. Diperlukan juga edukasi untuk rakyat untuk mengecek situasi bus yang akan dinaiki melalui program Mitra Darat ataupun Spionam,” kata Risyapudin pada penjelasan dalam Jakarta.
Lebih lanjut, Risyapudin juga menyampaikan terhadap para Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A untuk memaksimalkan pelayanan terminal dengan mengedepankan pelayanan yang informatif, selamat, kemudian aman.
Ia menyoroti pentingnya pemberian informasi yang jelas lalu akurat untuk para penumpang, melakukan konfirmasi konektivitas antarmoda yang tersebut baik, dan juga menjamin keamanan dan juga keselamatan selama berada ke terminal.
“Mari kita wujudkan Terminal Tipe A ini sebagai pusat pelayanan yang digunakan lebih tinggi informatif, baik dari segi pelayanan, konektivitas, hingga keamanan kemudian keselamatan. Dengan peningkatan ini, kita berharap setiap penumpang mendapatkan pengalaman yang dimaksud lebih lanjut baik kemudian aman ketika menggunakan infrastruktur terminal,” imbuhnya.
Dalam upayanya meningkatkan kualitas pelayanan, Risyapudin juga berdialog dengan segera dengan para penumpang dan juga tenaga di dalam lapangan untuk mendapatkan masukan juga saran yang digunakan konstruktif.
Ia meminta semua pihak yang tersebut terlibat untuk bekerja mirip lalu berinovasi di memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat.
Risyapudin mengimbau para Korporasi Otobus (PO) agar setiap bus miliki dua pengemudi yang memiliki kualifikasi yang digunakan sama, bukanlah hanya sekali supir cadangan yang mana seadanya.
“Pentingnya para pengemudi bus untuk beristirahat pasca 4-5 jam mengemudikan kendaraan,” tegasnya.
Ia menambahkan, hal itu dijalankan guna meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan bus yang mana disebabkan oleh kelelahan maupun pengaplikasian pengemudi perwakilan yang tersebut masih belum berpengalaman.
“Ke depannya kami akan mengembangkan konsep smart terminal dengan teknologi informasi sehingga terciptanya sinkronisasi data baik penumpang kemudian kendaraan bus ke terminal,” ujar dia.
Kunjungan yang dikerjakan Risyapudin merupakan bagian dari komitmen Kementerian Perhubungan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat di Indonesia, sehingga dapat memberikan kenyamanan serta keamanan bagi para pengguna jasa transportasi.
“Dengan adanya evaluasi lalu monitoring secara berkala, diharapkan terminal-terminal Tipe A dapat berubah menjadi contoh pelayanan yang dimaksud prima serta dapat diandalkan oleh masyarakat,” kata Risyapudin.
Artikel ini disadur dari Kemenhub Minta Keberangkatan Bus Didata