Jakarta – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menuturkan beberapa permasalahan di pemberangkatan kemudian pemulangan jemaah haji 2024, di antaranya keterlambatan atau delay jadwal pemulangan.
“On time 32 persen, delay 21 persen, yang dimaksud lebih banyak awal dari waktu yang dimaksud ditentukan (advance) 47 persen,” kata Irfan pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR pada Senayan, Rabu, 3 Juli 2024.
Sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama Haji 2024 Garuda Negara Indonesia dengan Kementerian Agama pada 22 Februari 2024, maka Garuda Indonesia akan menerbangkan 109,072 jemaah dengan 292 kloter atau penerbangan dari 9 embarkasi, di dalam antaranya Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balikpapan, Banjarmasin, Ujung Pandang, kemudian Lombok.
“Ada dua kejadian sebelum keberangkatan. Sebenarnya satu kejadian cuma berdampak ke lainnya, yaitu munculnya percikan api di dalam salah satu engine di pesawat 747 (Boeing 747-400) dari Makassar, untuk itu kami menggantikan dua penerbangan reguler,” kata dia.
Ia juga menyampaikan adanya permasalahan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-6239 rute Solo-Jeddah mengalami return to base (RTB) atau kembali ke bandara keberangkatan, yakni Bandara Adi Soemarmo, Selasa, 2 Juli 2024.
“Total penerbangan reguler yang terdampak akibat ini ada sekitar 200 penerbangan, ada delay juga tambahan cepat, maupun penggantian jenis pesawat,” kata Irfan.
Irfan mengatakan, Garuda Negara Indonesia hanya saja sanggup memindahkan pesawat berbadan besar, sementara untuk beberapa rute pesawat hanya sekali mengganti dengan pesawat berbadan kecil jenis Boeing 737-800. Ia juga menuturkan, 86 persen keterlambatan secara umum disebabkan oleh aspek operasional dan juga 14 persen disebabkan oleh aspek teknis armada.
“Aspek teknis ini murni sebab kerusakan pesawat. Kami mohon maaf menghadapi banyaknya delay di dalam luar kemampuan kami, untuk jamaah juga seluruh stakeholder kemudian ini tanggung jawab penuh manajemen. Faktanya memang sebenarnya delay,” ujar Irfan.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab mengutarakan ada 58 kloter yang mana sudah ada diberangkatkan menuju Tanah Air oleh maskapai Garuda Indonesia. “Dari total 58 kloter, 32 kloter terbang bukan sesuai jadwal oleh sebab itu mengalami keterlambatan. Hal ini yang tersebut saya sebut on time performance (OTP) Garuda pada fase awal kepulangan ini buruk,” kata dia, Sabtu, 29 Juni 2024.
Proses pemulangan jemaah haji Tanah Air sudah ada berlangsung sejak 22 Juni 2024. Tahap ini diawali dengan kepulangan jemaah kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Surabaya (SUB 01) dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah serta kloter kedua Embarkasi Solo (SOC 02) dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Artikel ini disadur dari Dirut Garuda Indonesia Jabarkan Masalah Pemberangkatan dan Pemulangan Haji 2024