Ekonomi

KAI Usul Penambahan PMN Mata Uang Rupiah 2 Billion untuk Pengadaan KRL

50
×

KAI Usul Penambahan PMN Mata Uang Rupiah 2 Billion untuk Pengadaan KRL

Share this article

Jakarta – PT Kereta Api Indonesi (KAI) mengusulkan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun untuk pengadaan sarana Kereta Rel Listrik (KRL) pada 2024.

“Pengadaan sarana KRL pada waktu ini sangat urgent dibutuhkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah total penumpang lalu bertambahnya sarana KRL yang tersebut memasuki masa konservasi atau sudah ada masa harus diberhentikan operasinya,” ujar Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI yang digunakan dipantau secara virtual, Jakarta, Senin, 2 Juli 2024.

Pada 2024, jumlah penumpang diperkirakan naik 345 jt penumpang, berikutnya naik 5 persen berubah menjadi 362 jt pada 2025, 358 jt pada 2026, dan juga 410 jt pada 2027. Menimbang hal tersebut, lanjutnya, maka diperlukan diperlukan Replacement 1.080 unit KRL yang dimaksud akan dijalankan konservasi dikarenakan sudah berusia 30 tahun atau lebih.

Kekurangan jumlah agregat trainset bersamaan dengan peningkatan besar penumpang KRL berpotensi mengakibatkan overload penumpang, khususnya pada peak-hour (jam 06.00-08.00 pagi serta 16.00-20.00 malam).

Berdasarkan proyeksi ukuran penumpang, apabila diasumsikan tak terdapat pengadaan sarana untuk KRL, diperkirakan tingkat okupansi mencapai 242 persen.

Apabila diwujudkan pengadaan sarana, maka dapat menurunkan tingkat okupansi bermetamorfosis menjadi 159 persen pada waktu peak-hour pada 2027. “Artinya, ini masih kepadatan yang tersebut normal sehingga masih sanggup memberikan pelayanan yang dimaksud baik bagi masyarakat, teristimewa pada ketika peak hour,” ucap Didiek.

Berdasarkan kontrak dan juga rencana terkini, jadwal kedatangan kereta baru impor sejumlah 3TS pada 2025, kereta baru dari PT Industri Kereta Api (INKA) 16TS yang tersebut terbagi berubah menjadi 12TS pada 2025 lalu 4TS pada 2026, tak lama kemudian kereta baru INKA sejumlah 8TS pada 2027, kereta retrofit INKA 2TS pada 2025, juga kereta baru pengganti retrofit sebanyak-banyaknya 8TS pada 2025.

“Pemenuhan PMN ke tahun ini sebesar Rp2 triliun untuk persiapan kami pada semester II-2024 (dengan permintaan dana Rp810 miliar) juga semester I-2025 (dengan keinginan dana Rp2,37 triliun, sehingga pemenuhan keperluan ini betul-betul sesuai dengan waktunya dan juga akan kami serap sesuai dengan governance yang berlaku,” ungkapnya.

Artikel ini disadur dari KAI Usul Penambahan PMN Rp 2 Triliun untuk Pengadaan KRL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *